Memahami dan Menghayati Masalah – masalah Kepemudaan , Identitasnya Sebagai
Pemuda Yang Sedang Belajar di Perguruan Tinggi
Tujuan Instruksional Khusus :
1. Mahasiswa
dapat menjelaskan pengertian pemuda.
2. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian
sosialisasi.
3. Mahasiswa
dapat menjelaskan internalisasi belajar dan sosialisasi.
4. Mahasiswa dapat menjelaskan proses
sosialisasi.
5. Mahasiswa dapat menjelaskan peranan sosial
mahasiswa dan pemuda di masyarakat.
6. Mahasiswa dapat menjelaskan pola dasar
pembinaan dan pengembangan generasi muda.
7. Mahasiswa dapat menjelaskan 2 pengertian pokok
pembinaan dan pengembngan generasi muda.
8. Mahasiswa
dapat menuliskan masalah-masalah generasi muda.
9. Mahasiswa dapat menyebutkan potensi-potensi
generasi muda.
10. Mahasiswa dapat menyebutkan tujuan pokok
sosialisasi.
11. Mahasiswa dapat mengembangikan potensi
generasi muda.
Jelaskan Pengertian Pemuda
Pemuda
adalah generasi muda sebagai pewaris, penerus cita-cita perjuangan bangsa dan
sebagai sumber insani bagi pembangunan nasional, posisi generasi muda dalam
masyarakat menempati mata rantai yang paling sentral dalam artian bahwa, pemuda
berperan sebagai pelestari nilai budaya, kejuangan, pelopor dan perintis
pembaruan melalui karsa, karya dan dedikasi.
Jelaskan Pengertian Sosialisasi
Sosialisasi
diartikan sebagai sebuah proses seumur hidup bagaimana seorang individu
mempelajari kebiasaan-kebiasaan yang meliputi cara-cara hidup, nilai-nilai, dan
norma-norma social yang terdapat dalam masyarakat agar dapat diterima oleh
masyarakatnya. Berikut pengertian sosialisasi menurut para ahli :
1.
Charlotte Buhler
Sosialisasi adalah proses yang
membantu individu-individu belajar dan menyesuaikan diri, bagaimana cara hidup,
dan berpikir kelompoknya agar ia dapat berperan dan berfungsi dengan
kelompoknya.
2.
Peter Berger
Sosialisasi adalah suatu proses
dimana seseorang menghayati serta memahami norma-norma dalam masyarakat tempat
tinggalnya sehingga akan membentuk kepribadiannya.
3.
Paul B. Horton
Sosialisasi adalah suatu proses
dimana seseorang menghayati serta memahami norma-norma dalam masyarakat tempat
tinggalnya sehingga akan membentuk kepribadiannya.
4.
Soerjono Soekanto
Sosialisasi adalah proses
mengkomunikasikan kebudayaan kepada warga masyarakat yang baru.
Internalisasi Belajar Dan
Sosialisasi
Ketiga kata
atau istilah tersebut pada dasarnya memiliki pengertian yang hampir sama.
Proses berlangsungnya sama yaitu melalui interaksi sosial. istilah
internasilasasi lebih ditekankan pada norma-nroma individu yang
menginternasilasikan norma-norma tersebut. Istilah belajar ditekankan pada
perubahan tingkah laku, yang semula tidak dimiliki sekarang telah dimiliki oleh
seorang individu. istilah spesialisasi ditekankan pada kekhususan yagn telah
dimiliki oleh seorang individu, kekhususan timbul melalui proses yang agak
panjang dan lama
Proses Sosialisasi
Menurut
George Herbert Mead, sosialisasi yang dialami seseorang dapat dibedakan dalam
tahap-tahap sebagai berikut.
·
Tahap persiapan (Preparatory Stage)
Tahap ini dialami manusia sejak
dilahirkan, ketika seorang anak mempersiapkan diri untuk mengenal dunia
sosialnya, termasuk untuk memperoleh pemahaman tentang diri. Pada tahap ini
juga anak-anak mulai melakukan kegiatan meniru meski tidak sempurna. Contoh:
Kata “makan” yang diajarkan ibu kepada anaknya yang masih balita. Makna kata
tersebut juga belum dipahami dengan tepat oleh anak. Lama-kelamaan anak
memahami secara tepat makna kata “makan” tersebut dengan cara menghubungkannya
dengan kenyataan yang dialaminya.
·
Tahap meniru (Play Stage)
Tahap ini ditandai dengan:
a)
Semakin sempurnanya seorang anak menirukan peran-peran
yang dilakukan oleh orang dewasa.
b)
Mulai terbentuk kesadaran tentang nama diri dan siapa
nama orang tua, kakak, dan sebagainya.
c)
Anak mulai menyadari tentang apa yang dilakukan
seorang ibu dan apa yang diharapkan seorang ibu dari anak. Dengan kata lain,
kemampuan untuk menempatkan diri pada posisi orang lain juga mulai terbentuk
pada tahap ini.
d)
Kesadaran bahwa dunia sosial manusia berisikan banyak
orang. Sebagian dari orang tersebut merupakan orang-orang yang dianggap penting
bagi pembentukan dan pertahanan diri, yakni dari mana anak menyerap norma dan
nilai (Significant other).
·
Tahap siap bertindak (Game Stage)
Peniruan yang dilakukan sudah mulai
berkurang dan digantikan oleh peran yang secara langsung dimainkan sendiri dengan
penuh kesadaran. Kemampuannya menempatkan diri pada posisi orang lain pun
meningkat sehingga memungkinkan adanya kemampuan bermain secara bersama-sama.
Dia mulai menyadari adanya tuntutan untuk bekerja sama dengan teman-temannya.
Pada tahap ini lawan berinteraksi semakin
banyak dan hubungannya semakin kompleks. Individu mulai berhubungan dengan
teman-teman sebaya di luar rumah. Peraturan-peraturan yang berlaku di luar
keluarganya secara bertahap juga mulai dipahami. Bersamaan dengan itu, anak
mulai menyadari bahwa ada norma tertentu yang berlaku di luar keluarganya.
·
Tahap penerimaan norma kolektif
(Generalized Stage)
Pada tahap ini seseorang telah
dianggap dewasa. Dia sudah dapat menempatkan dirinya pada posisi masyarakat
secara luas. Dengan kata lain, ia dapat bertenggang rasa tidak hanya dengan
orang-orang yang berinteraksi dengannya tapi juga dengan masyarakat luas.
Manusia dewasa menyadari pentingnya peraturan, kemampuan bekerja sama bahkan
dengan orang lain yang tidak dikenalnya secara mantap. Manusia dengan
perkembangan diri pada tahap ini telah menjadi warga masyarakat dalam arti
sepenuhnya.
Peranan Sosial Mahasiswa Dan Pemuda
Di Masyarakat
Mahasiswa
dan pemuda memiliki peran yang sama di masyarakat, karena mahasiswa adalah
sekumpulan pemuda yang berosialisasi di lingkungan masyarakat. Peran mereka
justru sangat penting di masyarakat, sebagai pemuda seharusnya kita dapat
membuat perubahan bagi masyarakat yang kita diami saat ini. Peranan sosial
mahasiswa dan pemuda di masyarakat, kurang lebih sama dengan peran warga yang
lainnnya di masyarakat.
Mahasiswa
mendapat tempat istimewa karena mereka dianggap kaum intelektual yang sedang
menempuh pendidikan. Pada saatnya nanti sewaktu mahasiswa lulus kuliah, ia akan
mencari kerja dan menempuh kehidupan yang relatif sama dengan warga yang lain.
Mahasiswa
memiliki tanggung jawab yang sangat besar dalam pembangunan bangsa dan negara
oleh karena itu peran mereka sangat diperlukan. Kita sebagai mahasiswa harusnya
lebih berfikir ke depan dan positif. Semua tingkah laku kita akan selalu di
pantau oleh masyarakat jadi sebaiknya kita tidak bertindak sembrono dalam
mengatasi masalah apapun.
Pola Dasar Pembinaan Dan
Pengembangan Generasi Muda
Landasan
Idiil : pancasila
Landasan
Konstitusional : Undang-Undang dasar
1945
Landasan
Strategis : Garis-garis
Besar Haluan Negara
Landasan
History : Sumpah pemuda 28
oktober 1928 dan prolamasi kemerdekaan 17
Agustus 1945
Landasan
normatif : Etika,tata nilai
dan kebudayaan luhur
Tanpa ikut
sertanya pemuda dalam pembangunan suatu negara akan berjalan sulit,bukan karena
pemuda sebagai lapisan masyarakat yang cukup besar tetapi juga tanpa adanya
kegairahan dan kreatifitas dalam menciptakan pembangunan nasional akan berjalan
sulit.
Pengertian Pokok Pembinaan Dan
Pengembngan Generasi Muda
1) Generasi
muda sebagai subyek pengembangan dan pembinaan adalah mereka yang memiliki
bekal-bekal dan landasan untuk mandiri dalam keterlibatannya.
2) Generasi
muda sebagai obyek pembinaan dan pengembangan ialah mereka yang masih
memerlukan pengembangan dan pengembangan pendidikan ke arah pertumbuhan potensi
dan kemampuan ke tingkat yang optimal.
Tujuan
pokok sosialisasi adalah untuk membuat mahasiswa menjadi lebih terbuka
terhadap orang-orang ataupun kejadian-kejadian di sekitarnya.
Masalah - Masalah Generasi Muda
Masalah
generasi muda saat ini sangat bervariasi dan jika dibahas satu per satu tidak
akan ada habisnya. Generasi muda atau bisa disebut juga remaja yang sedang
dalam tahap pencarian jati diri. Tahap itukah yang rentan akan godaan, baik
godaan dari diri sendiri atau dari lingkungan sekitar. Pergaulan mereka bersama
teman - teman mereka juga dapat mempengaruhi pola pikir mereka. Masalah yang
timbul pada generasi muda itu diakibatkan karena mereka belum bisa memilih mana
yang terbaik untuk masa depan mereka.
Kebanyakan
remaja saat ini hanya mementingkan kehidupan glamorisasi mereka. Walaupun masih
ada remaja yang berlomba-lomba dan bersaing dalam menimba ilmu. Kenakalan
remaja itu harus diatasi, dicegah dan dikendalikan sedini mungkin agar tidak
berkembang menjadi tindak kriminal yang lebih besar yang dapat merugikan
dirinya sendiri, lingkungan masyarakat dan masa depan bangsa.
Adapun
masalah yang dihadapi remaja saat ini adalah :
a) Kebutuhan Akan Figur Teladan
Remaja jauh lebih mudah terkesan
akan nilai-nilai luhur yang berlangsung dari keteladanan orang tua mereka
daripada hanya sekedar nasihat-nasihat bagus yang hanya tinggal kata-kata
indah.
b) Sikap Apatis
Sikap apatis meruapakan
kecenderungan untuk menolak sesuatu dan pada saat yang b ersamaan tidak mau
melibatkan diri di dalamnya. Sikap apatis ini terwujud di dalam
ketidakacuhannya akan apa yang terjadi di masyarakatnya.
c) Kecemasan Dan Kurangnya Harga Diri
Kata stess atau frustasi semakin
umum dipakai kalangan remaja. Banyak kaum muda yang mencoba mengatasi rasa
cemasnya dalam bentuk “pelarian” (memburu kenikmatan lewat minuman keras, obat
penenang, seks dan lainnya).
d) Ketidakmampuan Untuk Terlibat
Kecenderungan untuk
mengintelektualkan segala sesuatu dan pola pikir ekonomis, membuat para remaja
sulit melibatkan diri secara emosional maupun efektif dalam hubungan pribadi
dan dalam kehidupan di masyarakat. Persahabatan dinilai dengan untung rugi atau
malahan dengan uang.
e) Perasaan Tidak Berdaya
Perasaan tidak berdaya ini muncul
pertama-tama karena teknologi semakin menguasai gaya hidup dan pola berpikir
masyarakat modern. Teknologi mau tidak mau menciptakan masyarakat teknokratis
yang memaksa kita untuk pertama-tama berpikir tentang keselamatan diri kita di
tengah2 masyarakat. Lebih jauh remaja mencari “jalan pintas”, misalnya
menggunakan segala cara untuk tidak belajar tetapi mendapat nilai baik atau
ijasah.
f) Pemujaan Akan Pengalaman
Sebagian besar tindakan2
negatif anak muda dengan minumam keras, obat2an dan seks pada mulanya berawal
dari hanya mencoba-coba. Lingkungan pergaulan anak muda dewasa ini memberikan
pandangan yagn keliru tentang pengalaman.
Potensi - Potensi Generasi Muda
Generasi
muda memiliki potensi yang sangat luas jika ia ada keinginan untuk menggali
potensi itu. Potensi itu dapat berupa kademik, keahlian atau kelebihan mereka
dalam suatu bidang. Potensi akan terlihat jika remaja sungguh-sungguh ingin
mewujudkannya dengan niat dan tujuan yang baik.
Tujuan Pokok Sosialisasi
Sosialisasi
mempunyai tujuan sebagai berikut :
a.
Memberikan keterampilan kepada seseorang untuk dapat hidup bermasyarakat
b. Mengembangkan kemampuan
berkomunikasi secara efektif
c. Membantu mengendalikan fungsi-fungsi
organic yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.
d. Membiasakan diri berperilaku sesuai dengan
nilai-nilai dan kepercayaan pokok yang ada di masyarakat.
Mengembangikan Potensi Generasi Muda
Dalam
pengembangan potensi remaja dapat dilakukan dengan mengikuti kegiatan yang
bersifat positif dan bermanfaat, seperti mengikuti kegiatan karang taruna di
lingkungan rumahnya. Dengan mengikuti berbagai kegiatan remaja dapat belajar
mengatasi masalah dengan bertindak positif dan bekerja sama. Remaja juga dapat
membedakan mana yang baik dan buruk.
NAMA : MUHAMMAD RIZKY YANNUAR
KELAS : 1TB01
NPM : 25312088
Sumber :
0 komentar:
Posting Komentar